Selasa, 16 Juli 2013

Hantu Ruangan Kepala Sekolah.



Hantu Ruangan Kepala Sekolah.

Hey kawan-kawan yang baik hati (sebagian) gw masih ada cerita lagi nih tentang keangkerannya sekolah. Sekarang cerita ini kita fokuskan ke ruang kepala sekolah atau singkat aja kantor KEPSEK.
Langsung aja ya.
            Organisasi gw akan mengadakan acara pendidikan dasar untuk calon OSIS ankatan 2013-2014 yang di adakan di sekolah kami selama 2 hari 1 malam.
            Pagi itu semua di bina dan di latih untuk pembinaan dasar tentang sejarah OSIS di sekolah gw dan materi yang lain-lain. Malam harinya jam 20:00 semua calon anak OSIS (singkat aja CAS) di adakan tes mental. Tes ini dilaksanakan sekitar 3 jam karena CAS yang ikut banyak jadi di bagi 3 kelompok. Satu kelompok berisikan 15 orang dan di bagi atas waktu yang di tentukan. Dalam jangka waktu perkelompok satu jam mereka harus cepat atau kelompok mereka gugur dan pengurangan point untuk mereka yang berada di kelompok tersebut.
            Kelompok pertama di mulai dan tugas mereka adalah mencari kata-kata yang telah panitia sebar. Gw, Kelvin, dan beberapa anak osis yang lainnya bekerja sebagai setan-setanan, beberapa lagi bekerja sebagai pengatur efek suara agar lebih mencekam dan penjaga pos.
            Tepat kelompok pertama, gw dan kelvin menakut-nakuti mereka secara tepat di ruang kelas samping ruang KEPSEK. Kelompok kedua dan kelompok ketiga juga sama. Selama 3 jam gw berpindah-pindah tempat karena memang yang menjadi setan-setanan hanya 6 orang dan ya yang bertugas jadi team setan harus bisa bagi tempat. Yang gw bingung dengan teman gw adalah yang jadi setan di ruang KEPSEK karena setiap di ruang KEPSEK mereka pasti berebutan untuk keluar dari ruangan tersebut. Bahkan sempat ada yang pingsan.
            Sesudah selesai mereka semua di kumpulkan di satu kelas dan di tanyakan seputar hantu-hantu yang tadi berjaga dan gimana rasanya di latih. Beberapa dari mereka serempak menjawab “setan yang ada di ruang KEPSEK serem banget kak kaya asli soalnya matanya kaya mau keluar beneran” nah panitia yang menjadi team setan bingung semua termasuk gw, karena dari semuanya ngak ada yang memakai kostum tersebut dan ngak ada yang menjaga ruang KEPSEK. Jadi ruang KEPSEK memang kosong dari awal.
Karena memang sudah pada bingung dan beberapa CAS mulai takut, mereka-pun di berikan istirahat berupa tidur nyenyak sampai pagi.
Sekitar jam 01:00 pagi, gw berkeliling untuk berjaga-jaga dan melihat ada salah satu siswi CAS sedang berjalan menuju ruang kepala sekolah (terlihat karena dia menggunakan nametag) dan karena gw ngak mau dia ngapa-ngapain atau di apa-apain akhirnya gw menghampiri dia.
Gw: “kamu ngapain de malam-malam begini? Besok masih bakal ada pembinaan lagi loh de…! Tidur gih kamu….”
Dia: “aku lagi mau ke ruang kepala sekolah ka, tadi kertas soal yang di kasih kaka osisnya jatuh di ruang kepala sekolah”
Gw: “yauda kaka temenin aja ya” (agak modus)
Dia: “iya kak, aku juga takut sendirian kesana gara-gara hantu yang tadi”
Akhirnya gw kenal namanya dia adalah Diviana yang bisa di panggil vina. Sesaat gw masuk ke ruang KEPSEK dengan dia, ada yang aneh karena lampu di ruang KEPSEK ngak pernah nyala kalo malam. Sesaat gw dan dia masuk lampu mendadak mati dan tepat saat itu gw melihat ada seseorang yang sedang tidur di sofa ruang KEPSEK. Kami berdua kira itu KEPSEK yang ikut menginap di acara itu juga. Tanpa pikir panjang kami langsung salim ke dia dan minta izin untuk mencari kertas soal Vina yang jatuh, tapi dia hanya diam dan masih dengan posisi tidurnya.
Karena gelap dan pasti lama kalo mencari tombol lampu akhirnya gw dan dia mencari dengan menggunakan HP milik masing-masing. Gw menemukan kertasnya dia yang sudah kotor dan lusuh karena terinjak-injak di dekat sofa tempat kepala sekolah tidur. Gw ngak berani menyenter ke arah kepala sekolah takut mengganggu tidurnya.
Setelah itu kami pamit ke kepala sekolah dan mengantarkan dia ke ruang tidur untuk putri (kamar istirahat di bagi 3, satu putra, satu putri, dan satunya lagi panitia.)
Gw balik ke ruang panitia dan mencari apakah masih ada yang bangun ternyata Raka masih bangun dan gw ajaklah dia untuk nonton TV di ruang KEPSEK karena BT kalo diam terus di ruang panitia namun gw masih ingat kalo ada KEPSEK menginap namun ya paling kepseknya juga ngak bisa tidur. Gw berjalan ke ruang KEPSEK dan sekarang lampunya benar-benar nyala, sesaat kami masuk ke ruangan KEPSEK-pun lampunya ngak mati. Di dalam ruangan KEPSEK lagi ngak ada KEPSEKnya dan mungkin dia lagi ke kamar mandi. Gw dan raka menyalakan TV dan menonton film yang ada di tengah malam. Gw dan dia duduk agak berjauhan. Dia duduk di sofa yang pojok dan gw duduk di sofa yang pojok lainnya, sofa yang tengah sengaja kami kosongkan karena memang ngak berani di temapati karena sudah tua dan sofa itu adalah tempat tadi KEPSEK tidur, jadi biar memudahkan kalo KEPSEK kembali ke ruangannya dia langsung bisa istirahat dan gw langsung matiin TV lalu balik ke ruang panitia.
Sekitar jam 03:00 gw masih terbangun dan tiba-tiba munculah keanehan. Lampu mati tapi TV tidak dan ketika lampu nyala sekarang TVnya yang mati. Sesaat gw bangun ingin menyalakan TVnya, sekarang lampunya yang mati beserta TVnya, otomatis gw diam mager di sofa.
Gw melihat ke arah sofa tua dan melihat samar-samar tapi jelas kalo ternyata ada orang yang lagi tiduran, tapi ngak mungkin kalo tiba-tiba ada orang tiduran, karena tadi gw melihat ke sofa itu kosong dan jika KEPSEK masuk ke ruangannya pasti ada suara derit pintunya di karenakan pintunya yang sudah tua. Gw mulai takut dan jantung gw mendebar-debar. Gw langsung mengalihkan pikiran gw untuk sms ke HP Raka. Karena walau gw dan dia satu ruangan tapi susah untuk bicara dan dia selalu diam terus.
Gw: “rak lo ngeliat ngak ada orang masuk ke ruangan ini selain kta”
Raka: “kagak, emang lo ngak liat pin?”
Gw: “kagak, jadi yang di sofa siapa?”
Gw perlahan-lahan mengalihkan cahaya hp gw ke arah sofa tersebut, namun yang gw arahkan pertama adalah ke arah kakinya. Cahaya hp gw melihat kakinya dan dia memakai sepatu dan celana putih lalu makin gw terangi ke arah tubuhnya memakai baju putih lalu ada beberapa kertas di atas perutnya  dan saat di arahkan ke kepalanya, ternyata dia adalah guru yang sudah lama meninggal dengan wajahnya yang hancur dan bola matanya ingin keluar dari kepalanya, sontak gw memalingkan cahaya hp gw ke arah raka dan menahan jerit dan kaget karena Raka pernah denger juga soal adanya guru laki-laki yang mati karena robohnya beton semen lantai dua dulu. Gw sms ke raka berisikan “rak, jangan panic ikutin kata-kata dan gerakan jari gw pasti keliatan dan jangan nyenter sofa lagi. Liat jari gw andaikan udah tiga jari gw acungkan langsung lari keluar pintu. Jangan liat sofa”
Gw mengangkat jari dari telunjuk, lalu jari tengah, dan jari manis dan gw bersama dia berdiri dan laungsung lari keluar ruang kepala sekolah. Gw dan dia berlari ke arah ruang panitia. Gw sempet melihat kebelakang kalo tuh setan keluar dari ruang KEPSEK dan melihat kami dengan bola matanya yang besar tapi gw acuhkan dan lari terus lari.
Sesampainya di ruang panitia ternyata udah pada bangun dan kaget melihat gw dan raka yang ngos-ngosan.
Anita: “lo knapa sih berdua, berisik amat”
Gw: “kalo gw certain-pun lo ngak bakal percaya”
Semua bertanya dan meminta gw menceritakan kejadian yang tadi gw alami. Akhirnya gw menceritakan kepada semua teman-teman gw dan Erisa memahami tersebut karena setan tadi memang menempati ruang KEPSEK.
Paginya gw baru tau kalo KEPSEK ngak tidur di sekolah dan baru tau juga versi lengkapnya tentang hantunya, hantu yang ada di ruang KEPSEK muncul bermula ketika ambruknya ruang guru di lantai dua dan menimpa ruang KEPSEK, di dalam ruang tersebut ternyata masih ada seorang guru yang sedang tertidur dan tertimpa hingga tewas, dugaan beton semen ruang guru lantai dua roboh sih karena memang bangunannya yang sudah lama. Dan guru itu tewas tertimpa di sofa tengah yang kemarin tidak di duduki oleh gw atupun Raka.
Sepintas saja dari 45 orang yang mengikuti seleksi yang terpilih hanya 30 orang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar