Kuntilanak
Penunggu Pohon Besar.
Gw
adalah salah satu pelajar SMA yang sudah tua bangunannya dan gedung yang seram
menambah mencekam suasana. Di sekolah gw ada sebuah pohon besar rindang
terletak di samping lapangan dekat dengan kelas X. Pohon tersebut umurnya sudah
bisa dikatakan mungkin ratusan tahun, tidak jelas siapa yang menanamnya dan
banyak murid di buat takut dengan pohon besar itu, anehnya pohon ini belum
pernah berhasil di tebang ataupun tak ada yang di perbolehkan mendekati atau
berani memanjatnya namun semua itu beralasan sih.
Dulu
ada seseorang wanita yang ingin istirahat di dekat pohon itu dan dia tertidur
di depan pohon tersebut, berselang beberapa jam dia tidak dapat bangun dan
hanya diam sambil memainkan matanya, untungnya ada seorang satpam yang
menemukan dia dengan kondisi membatu di depan pohon tersebut namun satpam
tersebut tidak dapat memindahkannya. Satpam itu mencari bantuan kepada beberapa
orang dan butuh 10 orang dewasa untuk memindahkannya dari depan pohon itu.
Sesaat sadar katanya dia sedang di peluk oleh kuntilanak dan menahan agar wanita
itu menemaninya.
Ada
juga dulu seorang anak laki-laki yang memanjat pohon itu saat istirahat dan
tiba-tiba dia terjatuh dari pohon itu padahal dia hanya sendiri dan dia sedang
duduk di salah satu dahannya, sesaat beberapa orang menghampirinya dan bertanya
dengannya katanya tadi dia melihat ada kuntilanak yang sedang duduk di
sebelahnya sambil memandangnya.
Gw-pun
pernah di buat takut dengan pohon ini sesaat gw menjadi murid baru di sekolah gw
ini. Jadi waktu minggu pertama gw belajar dengan teman-teman baru dan suasana
yang baru, gw sedang duduk sambil melamun melihat keluar ke arah pohon besar
yang terletak di pinggir lapangan. Gw melihat pohon tersebut dan memikirkan apa
yang membuat pohon itu di jaga dengan pagar. Namun gw aneh melihat seorang
siswi yang masuk ke dalam area pohon yang sudah di pagari dan munculah satu
pertanyaan “Bagaimana dia bisa melewati pagar itu dengan mudah tanpa melompati
pagarnya?” apakah mungkin dia itu adalah kunti… ah ngak mungkin ada setan siang
bolong begini, lagi pula juga gw ngeliat pohon itu siswi itu udah ngak ada.
Mungkin hanya imajinasi gw yang lucu-lucu aja.
Sesaat
istirahat gw mendekati pohon tersebut dan menyentuh pagar di pohon itu.
Tiba-tiba angin dingin dari arah pohon itu menusuk kulit gw yang membuat
merinding. Entah kenapa ada yang memang gak beres menurut diri gw sendiri.
Akhirnya gw memanjat pagar itu dan mendekati pohon tersebut lalu menyentuh
pohon itu tiba-tiba gw makin merinding dan gw-pun memanjat pohon tersebut dan
memanjat lalu duduk di atas dahan pohon tersebut, sekitar semenit gw duduk
namun tidak ada apa-apa yang terjadi.
Saat
gw mau turun gw di kagetkan oleh ada seorang siswi yang duduk di samping gw,
anehnya gw gak tau kapan siswi ini duduk di sebelah gw.
Gw: “ya ampun, sejak kapan lo di sini?”
Dia (Cindia): “barusan, emang lo ngak ngerasa?”
Gw: “kagak, gw aja baru tau. Lo emangnya ngak takut
ya soal mitos yang beredar di sekolah ini tentang pohon besar ini?”
Dia (Cindia): “kagaklah, gw mah berani, lo sendiri
emang ngak takut?”
Gw: “kagaklah, eh lo Cindia-kan yang duduk di pojok
kelas gw?”
Cindia: “iya, lo tau tuh?”
Gw: “taulah, masa sama temen sendiri gw ngak kenal”
Akhirnya gw mengobrol dengan dia sampai bel berbunyi
dan sesaat gw mengajak dia balik ke kelas dia sudah menghilang, lantas gw
bingung kemana dia bisa menghilang secepat itu. Akhirnya gw loncat dari pohon
dan keluar dari pohon itu lalu kembali ke kelas dan menemukan cindia sedang
duduk di pojok kelas gw-pun menanyakan kemana dia tadi bisa hilang secepat itu.
Gw: “cin tadi lo pas di pohon kemana? Kok ngilang
cepet banget!”
Cindia: “pohon apaan?”
Gw: “iya tadi lo-kan ngobrol ama gw di pohon”
Cindia: “ngobrol apaan? Orang gw dari tadi di sini
kok, kalau-pun gw keluar gw pasti ke kantin ngak mungkin gw ke pohon atau ke
lapangan. Apalagi pohon di pinggir lapangan yang di pagarin”
Gw: “jadi tadi siapa??”
Cindia mengangguk tidak tau dan gw-pun langsung
terdiam memikirkan tadi itu siapa lalu menju kursi dimana tempat gw duduk dan
masih memikirkan tadi sesaat di pohon itu siapa. Tiba-tiba teman sebangku gw
(namanya Reza) baru balik dari kantin lalu mengajak gw ngobrol.
Reza: “eh tadi lo ngapain di pohon itu, trus ngobrol
sama siapa?”
Gw: “kalo gw certain gw ngobrol sama siapa-pun lo pasti
ngak percaya!”
Reza: “iyalah, orang lo tadi kaya orang gila ngomong
sendiri, anak-anak yang tadi main bola juga pada ngeliatin lo kali, di sangka
lo gila. Lagian juga pohon itu dilarang untuk di deketin ataupun di sentuh”
Gw: “iya gw tau Cuma gw iseng aja”
Reza: “lo jangan keseringan iseng, lo ngak tau kaka
kelas kita ada yang meninggal gara-gara main ke pohon itu mlulu. Matinya juga
konyol lagi”
Gw: “iya iya gw tau.”
**********
Setengah jam pelajaran guru belum datang, gw melihat
ke arah pohon tersebut dan melihat ada seseorang sedang duduk di pohon itu
namun gw takut itu hanya halusinasi. Akhirnya gw mengabaikan dan menuju ke
perpustakaan lalu tertidur di sana. Jam 17:55 gw terbangun oleh HP gw yang
bergetar lalu gw menuju ke kelas dan ternyata semua sudah pulang. Gw-pun mulai
beres-beres dan pergi dari kelas namun langkah gw terhenti setelah gw melihat
seseorang yang sedang duduk di pohon. Gw-pun berjalan menuju pohon dan melihat
wajahnya dari dekat pagar, itu bukan manusia. Yang gw lihat bukan manusia,
namun kuntilanak dengan memakai baju putih dan rambut terurai ke bawah yang
menutupi wajahnya. Gw tidak bisa bergerak dan matahari-pun makin lama makin
terbenam. Sesaat matahari terbenam kuntilanak itu mulai mengangkat wajahnya dan
rambutnya terangkat ke belakang. Itu adalah kuntilanak penunggu pohon ini.
Matanya yang merah mencolok dan mukanya yang hancur membuat gw semakin takut.
Beberapa menit kemudian setelah gw bertatapan dengan dia akhirnya gw bisa
bergerak dan berlari menuju pintu gerbang dan di pintu gerbang gw berhenti
menghela nafas sebanyak-banyaknya. Di sana gw di lihat heran oleh satpam
penjaga sekolah gw.
Satpam: “kenapa de? Kok baru pulang?”
Gw: “tadi saya ketiduran pak, trus ketemu setan
pak…” sambil menghela nafas sebanyak-banyaknya”
Satpam: “setan mana? Setan apa?”
Gw: “setan yang di pohon pak. Yang kuntilanak loh
pak”
Stpam: “owh yang itu.”
Gw: “yang itu yang mana pak?” gw terkejut.
Satpam itu menunjukkan tangannya ke arah atas
belakang gw.
Sesaat gw menengok ke belakang dan ternyata
kuntilanak itu sedang duduk di atas atap sekolah gw sambil mengayunkan kakinya
sambil tersenyum. Gw langsung pingsan dan mimpi sesuatu yang aneh, sesaat gw
terbangun dan gw sudah ada di dalam pos satpam.
Dan
gw-pun sekarang mengerti apa isi mimpi gw. isi mimpi gw adalah semua kejadian
kenapa bisa ada kuntilanak dan kenapa kuntilanak itu sering mengganggu siswa/i
yang hendak istirahat atau bermain di pohon itu. Semua berawal dari seorang
siswi tahun 1970 yang sangat hobby belajar di dekat pohon tersebut, namun pada
suatu hari saat menjelang malam siswi ini di perkosa 3 orang siswa di bawah
pohon itu setelah dia hendak ingin pulang ke rumah. Karena depresi berat dia
akhirnya gantung diri di pohon tersebut, lalu 4 hari kemudian 3 orang siswa
yang ikut memerkosanya mati secara tragis. Mereka semua meninggal dan di
temukan didalam tempat sampah sekolah. Namun karena tidak ingin citra sekolah
gw buruk kepala sekolah yang dulu menyembunyikan semuanya dan semua
guru-guru-pun di beri perintah agar tidak menceritakannya ke siapapun termasuk
ke siswa/i baru. Karena siswi tersebut merasa tidak di hargai walau dia telah
meninggal, akhirnya dia mengganggu siapa saja yang bermain ke pohon tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar