Selasa, 16 Juli 2013

Kuntilanak Penunggu Pohon Besar.



Kuntilanak Penunggu Pohon Besar.

          Gw adalah salah satu pelajar SMA yang sudah tua bangunannya dan gedung yang seram menambah mencekam suasana. Di sekolah gw ada sebuah pohon besar rindang terletak di samping lapangan dekat dengan kelas X. Pohon tersebut umurnya sudah bisa dikatakan mungkin ratusan tahun, tidak jelas siapa yang menanamnya dan banyak murid di buat takut dengan pohon besar itu, anehnya pohon ini belum pernah berhasil di tebang ataupun tak ada yang di perbolehkan mendekati atau berani memanjatnya namun semua itu beralasan sih.
          Dulu ada seseorang wanita yang ingin istirahat di dekat pohon itu dan dia tertidur di depan pohon tersebut, berselang beberapa jam dia tidak dapat bangun dan hanya diam sambil memainkan matanya, untungnya ada seorang satpam yang menemukan dia dengan kondisi membatu di depan pohon tersebut namun satpam tersebut tidak dapat memindahkannya. Satpam itu mencari bantuan kepada beberapa orang dan butuh 10 orang dewasa untuk memindahkannya dari depan pohon itu. Sesaat sadar katanya dia sedang di peluk oleh kuntilanak dan menahan agar wanita itu menemaninya.
          Ada juga dulu seorang anak laki-laki yang memanjat pohon itu saat istirahat dan tiba-tiba dia terjatuh dari pohon itu padahal dia hanya sendiri dan dia sedang duduk di salah satu dahannya, sesaat beberapa orang menghampirinya dan bertanya dengannya katanya tadi dia melihat ada kuntilanak yang sedang duduk di sebelahnya sambil memandangnya.
          Gw-pun pernah di buat takut dengan pohon ini sesaat gw menjadi murid baru di sekolah gw ini. Jadi waktu minggu pertama gw belajar dengan teman-teman baru dan suasana yang baru, gw sedang duduk sambil melamun melihat keluar ke arah pohon besar yang terletak di pinggir lapangan. Gw melihat pohon tersebut dan memikirkan apa yang membuat pohon itu di jaga dengan pagar. Namun gw aneh melihat seorang siswi yang masuk ke dalam area pohon yang sudah di pagari dan munculah satu pertanyaan “Bagaimana dia bisa melewati pagar itu dengan mudah tanpa melompati pagarnya?” apakah mungkin dia itu adalah kunti… ah ngak mungkin ada setan siang bolong begini, lagi pula juga gw ngeliat pohon itu siswi itu udah ngak ada. Mungkin hanya imajinasi gw yang lucu-lucu aja.
          Sesaat istirahat gw mendekati pohon tersebut dan menyentuh pagar di pohon itu. Tiba-tiba angin dingin dari arah pohon itu menusuk kulit gw yang membuat merinding. Entah kenapa ada yang memang gak beres menurut diri gw sendiri. Akhirnya gw memanjat pagar itu dan mendekati pohon tersebut lalu menyentuh pohon itu tiba-tiba gw makin merinding dan gw-pun memanjat pohon tersebut dan memanjat lalu duduk di atas dahan pohon tersebut, sekitar semenit gw duduk namun tidak ada apa-apa yang terjadi.
          Saat gw mau turun gw di kagetkan oleh ada seorang siswi yang duduk di samping gw, anehnya gw gak tau kapan siswi ini duduk di sebelah gw.
Gw: “ya ampun, sejak kapan lo di sini?”
Dia (Cindia): “barusan, emang lo ngak ngerasa?”
Gw: “kagak, gw aja baru tau. Lo emangnya ngak takut ya soal mitos yang beredar di sekolah ini tentang pohon besar ini?”
Dia (Cindia): “kagaklah, gw mah berani, lo sendiri emang ngak takut?”
Gw: “kagaklah, eh lo Cindia-kan yang duduk di pojok kelas gw?”
Cindia: “iya, lo tau tuh?”
Gw: “taulah, masa sama temen sendiri gw ngak kenal”
Akhirnya gw mengobrol dengan dia sampai bel berbunyi dan sesaat gw mengajak dia balik ke kelas dia sudah menghilang, lantas gw bingung kemana dia bisa menghilang secepat itu. Akhirnya gw loncat dari pohon dan keluar dari pohon itu lalu kembali ke kelas dan menemukan cindia sedang duduk di pojok kelas gw-pun menanyakan kemana dia tadi bisa hilang secepat itu.
Gw: “cin tadi lo pas di pohon kemana? Kok ngilang cepet banget!”
Cindia: “pohon apaan?”
Gw: “iya tadi lo-kan ngobrol ama gw di pohon”
Cindia: “ngobrol apaan? Orang gw dari tadi di sini kok, kalau-pun gw keluar gw pasti ke kantin ngak mungkin gw ke pohon atau ke lapangan. Apalagi pohon di pinggir lapangan yang di pagarin”
Gw: “jadi tadi siapa??”
Cindia mengangguk tidak tau dan gw-pun langsung terdiam memikirkan tadi itu siapa lalu menju kursi dimana tempat gw duduk dan masih memikirkan tadi sesaat di pohon itu siapa. Tiba-tiba teman sebangku gw (namanya Reza) baru balik dari kantin lalu mengajak gw ngobrol.
Reza: “eh tadi lo ngapain di pohon itu, trus ngobrol sama siapa?”
Gw: “kalo gw certain gw ngobrol sama siapa-pun lo pasti ngak percaya!”
Reza: “iyalah, orang lo tadi kaya orang gila ngomong sendiri, anak-anak yang tadi main bola juga pada ngeliatin lo kali, di sangka lo gila. Lagian juga pohon itu dilarang untuk di deketin ataupun di sentuh”
Gw: “iya gw tau Cuma gw iseng aja”
Reza: “lo jangan keseringan iseng, lo ngak tau kaka kelas kita ada yang meninggal gara-gara main ke pohon itu mlulu. Matinya juga konyol lagi”
Gw: “iya iya gw tau.”
                                                          **********
Setengah jam pelajaran guru belum datang, gw melihat ke arah pohon tersebut dan melihat ada seseorang sedang duduk di pohon itu namun gw takut itu hanya halusinasi. Akhirnya gw mengabaikan dan menuju ke perpustakaan lalu tertidur di sana. Jam 17:55 gw terbangun oleh HP gw yang bergetar lalu gw menuju ke kelas dan ternyata semua sudah pulang. Gw-pun mulai beres-beres dan pergi dari kelas namun langkah gw terhenti setelah gw melihat seseorang yang sedang duduk di pohon. Gw-pun berjalan menuju pohon dan melihat wajahnya dari dekat pagar, itu bukan manusia. Yang gw lihat bukan manusia, namun kuntilanak dengan memakai baju putih dan rambut terurai ke bawah yang menutupi wajahnya. Gw tidak bisa bergerak dan matahari-pun makin lama makin terbenam. Sesaat matahari terbenam kuntilanak itu mulai mengangkat wajahnya dan rambutnya terangkat ke belakang. Itu adalah kuntilanak penunggu pohon ini. Matanya yang merah mencolok dan mukanya yang hancur membuat gw semakin takut. Beberapa menit kemudian setelah gw bertatapan dengan dia akhirnya gw bisa bergerak dan berlari menuju pintu gerbang dan di pintu gerbang gw berhenti menghela nafas sebanyak-banyaknya. Di sana gw di lihat heran oleh satpam penjaga sekolah gw.
Satpam: “kenapa de? Kok baru pulang?”
Gw: “tadi saya ketiduran pak, trus ketemu setan pak…” sambil menghela nafas sebanyak-banyaknya”
Satpam: “setan mana? Setan apa?”
Gw: “setan yang di pohon pak. Yang kuntilanak loh pak”
Stpam: “owh yang itu.”
Gw: “yang itu yang mana pak?” gw terkejut.
Satpam itu menunjukkan tangannya ke arah atas belakang gw.
Sesaat gw menengok ke belakang dan ternyata kuntilanak itu sedang duduk di atas atap sekolah gw sambil mengayunkan kakinya sambil tersenyum. Gw langsung pingsan dan mimpi sesuatu yang aneh, sesaat gw terbangun dan gw sudah ada di dalam pos satpam.
          Dan gw-pun sekarang mengerti apa isi mimpi gw. isi mimpi gw adalah semua kejadian kenapa bisa ada kuntilanak dan kenapa kuntilanak itu sering mengganggu siswa/i yang hendak istirahat atau bermain di pohon itu. Semua berawal dari seorang siswi tahun 1970 yang sangat hobby belajar di dekat pohon tersebut, namun pada suatu hari saat menjelang malam siswi ini di perkosa 3 orang siswa di bawah pohon itu setelah dia hendak ingin pulang ke rumah. Karena depresi berat dia akhirnya gantung diri di pohon tersebut, lalu 4 hari kemudian 3 orang siswa yang ikut memerkosanya mati secara tragis. Mereka semua meninggal dan di temukan didalam tempat sampah sekolah. Namun karena tidak ingin citra sekolah gw buruk kepala sekolah yang dulu menyembunyikan semuanya dan semua guru-guru-pun di beri perintah agar tidak menceritakannya ke siapapun termasuk ke siswa/i baru. Karena siswi tersebut merasa tidak di hargai walau dia telah meninggal, akhirnya dia mengganggu siapa saja yang bermain ke pohon tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar