Selasa, 16 Juli 2013

Jalan Cimandiri Bandung.



Jalan Cimandiri Bandung.

            Malam minggu ini niatku berjalan dengan pacarku tertunda karena sesuatu kegiatan yang tidak menyenangkan, yaitu saat aku mendatangi rumahnya ternyata dia hendak ingin pergi dengan keluarganya dan dia-pun baru mengabariku saat aku sampai di rumahnya. Terpaksa mau tidak mau aku harus kembali ke Kostanku yang terletak lumayan jauh dari rumahnya.
            Sesaat aku kembali dengan mobil yang ke kendarai ke daerah Kostan aku mengambil jalan Cimandiri agar aku cepat sampai tujuan. Malam itu sekitar jam 21:00  aku terhenti karena aku kaget di depanku ada seorang nenek-nenek tua yang sedang menyebrang jalan. Aku berfikir “Jika tadi aku tidak mengerem kendaraanku pasti aku akan menabraknya.”
            Sesaat itu aku memalingkan pandanganku ke arah kaca spion namun saat aku melihat ke depan aku tidak melihat nenek tua tersebut di seberang jalan ataupun di depan. Mana mungkin nenek tua seperti itu bisa hilang secara cepat dengan hitungan detik, aku-pun menghilangkan pikiran itu dan langsung fokus menyetir ke jalan.
            Di perjalanan sesekali aku sering melihat spion tengah dan alangkah kagetnya nenek-nenek tua itu sedang duduk di jok belakang, aku langsung membuang muka dan focus ke jalan dengan semua bulu kuduk yang merinding lalu aku melihat ke jok belakang dan tidak ada siapapun.
            Sesudah itu aku sampai ke rumah lagi dan menghilangkan pikiran negative itu semua. Namun tiba-tiba HPku bergetar dan ternyata itu pacarku yang menelpon katanya “dia menungguku di jalan Cimandiri”. Lantas aku bingung karena tidak mungkin dia berada disana karena tadi dia bersama keluarganya sedang pergi. Namun karena aku penasaran dan mungkin memang pacarku menunggu disana aku-pun pergi kembali ke jalan Cimandiri. Di saat itu-pun aku sampai dan keluar lalu aku melihat di sekitar jalan sangat sepi dan tidak ada apa-apa. Namun saat aku kembali masuk ke dalam mobil aku terkejut karena melihat seorang nenek-nenek sedang duduk di jok belakang saat itu aku terkaget dan saat aku berkedip nenek tua itu langsung hilang. Aku-pun langsung menelpon pacarku.
Aku: “halo sayang, kamu dimana?” aku berbicara dengan nada takut namun aku tahan ketakutanku.
Pacar: “aku lagi pergi sayang makan sama keluarga aku. Knapa sayang?”
Aku: “hah?? Kamu bukannya tadi nelpon aku mau di jemput di jalan Cimandiri?”
Pacar: “hah? Aku enggak minta kamu jemput aku kok sayang.”
Aku: “demi apa kamu? Tadi kamu sekitar jam 21:20an kamu nelpon aku dan nyuruh aku buat jemput kamu di jalan cimandiri.”
Pacar: “ ya allah, demi allah yang aku ngak suruh kamu jemput aku. Kalo kamu ngak percaya kamu besok liat aja call history aku.”
Aku-pun langsung mematikan telfonku dan aku melihat ke belakang ternyata disana ada nenek-nenek tua sedang duduk sambil menunduk. Aku-pun takut karena yang kulihat ini benar-benar nyata dan tidak mungkin jika itu hanya bayangan karena aku memang benar-benar merinding dan tidak bisa bergerak karena menatap dia secara depan-depanan dan jarakku dengan dia hanya beberapa CM.
            Lama-kelamaan nenek-nenek itu berkata “Terima kasih telah mengantar nenek kembali.” Nenek-nenek tua itu langsung tertawa dan menghilang, disaat itu akupun bisa bergerak dan sesaat itu aku berbalik dan ternyata nenek tua itu sedang menyebrang jalan.
Lama-kelamaan tiba-tiba aku merasa mengantuk di dalam mobil lalu tertidur. Esoknya aku terbangun di dalam mobil karena panggilan seseorang bapak-bapak. Aku terbangun dan alangkah terkejutnya mobilku sudah dalam keadaan menabrak pohon. Lalu aku-pun di ajak mengobrol olehnya.
Bapak: “de knapa kok kamu bisa nabrak pohon gitu?”
Aku: “ngak tau nih pak, saya kemarin ngerem ngindarin nenek-nenek, padahal saya udah ngerem dan ngak nabrak apa-apa sama sekali namun tiba-tiba saya sudah dalam keadaan nabrak pohon gini pak.”
Bapak: “owhh, hahahahahahahahahahaha. Kamu kalo melintas jalan Cimandiri ini memang harus hati-hati, disini sering kamu bakal melihat nenek-nenek tua sedang menyebrang jalan. Kadang ada yang selamat tapi kadang juga ada yang kecelakaan.”
Setelah agak lama aku bercengkrama akhirnya aku mencoba menyalakan mobilku dan mencoba mundur dan ternyata mobilku tidak terlalu rusak parah karena mobilku yang rusak hanya bemper depannya.

1 komentar: